Pendidikan Karakter
1. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan yang kondusif bagi berkembangnya kemampuan intelektual, emosional, sosial, religius secara terpadu
2. Meningkatnya relevansi kurikulum terhadap lulusan yang mandiri, kreatif dan inovatif
3. Meningkatnya penyelenggaraan pendidikan bermuatan nilai moral agama dan moral kebangsaan
4. Meningkatnya penyelenggaraan penelitian yang mendukung pengembangan universitas dan masyarakat
5. Meningkatnya kualitas penyelenggaran pengabdian pada masyarakat berbasis penelitian dan kebutuhan masyarakat
6. Meningkatnya sinergi lembaga kemahasiswaan, kemandirian dan kreativitas mahasiswa dan kegiatan kemahasiswaan
7. Mewujudkan otonomi kelembagaan universitas.
8. Meningkatkan jejaring kerjasama dalam dan luar negeri
9. Mengembangkan sistem komunikasi kelembagaan berbasis teknologi informasi
Pendidikan karakter adalah proses pendidikan yg menggali kemampuan berempati terhadap orang lain dan lingkungan di sekitarnya. Pendidikan karakter sangat penting untuk pembentukan manusia seutuhnya yakni manusia yg “taft” yg mampu berkompetisi di era global.
taft adalah kemampuan dan kecerdasan manusia yang dimiliki oleh manusia seperti halnya kemampuan untuk beradaptasi dengan dirinya sendiri dan lingkungan sekitarnya, misalnya: mampu bekerjasama dengan orang lain, cerdas, cakap dalam bertindak, ulet, fleksibel, tangguh dan tidak mudah stress, jujur serta memiliki kredibilitas lainnya. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian. George Bogss (1997) yg menyatakan bahwa 13 faktor penunjang keberhasilan seseorang di dunia kerja, 10 diantaranya (hampir 80%) adalah kualitas karakter seseorang.
taft adalah kemampuan dan kecerdasan manusia yang dimiliki oleh manusia seperti halnya kemampuan untuk beradaptasi dengan dirinya sendiri dan lingkungan sekitarnya, misalnya: mampu bekerjasama dengan orang lain, cerdas, cakap dalam bertindak, ulet, fleksibel, tangguh dan tidak mudah stress, jujur serta memiliki kredibilitas lainnya. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian. George Bogss (1997) yg menyatakan bahwa 13 faktor penunjang keberhasilan seseorang di dunia kerja, 10 diantaranya (hampir 80%) adalah kualitas karakter seseorang.
Karakter pemarah, karakter pemalas, karakter tukang ngaret, karakter defensif, karakter pembohong, karakter pembual, karakter egois, karakter kompulsif, karakter penakut, karakter depresif, karakter manipulatif dan beribu-ribu karakter lainnya SEMUA BISA BERUBAH
Pertanyaannya ‘hanya’lah, mau tidak si manusia itu berubah?
Kalau sudah mau berubah, pertanyaan selanjutnya adalah mau tidak dia berjuang untuk berubah?
Pertanyaannya ‘hanya’lah, mau tidak si manusia itu berubah?
Kalau sudah mau berubah, pertanyaan selanjutnya adalah mau tidak dia berjuang untuk berubah?
Perubahan bukan hal yang mudah dan dapat dicapai dalam waktu satu malam.
Perubahan itu mungkin perlu dilakukan dengan usaha yang maha gigih sedikit demi sedikit, selangkah demi selangkah, setakar demi setakar.
Perubahan itu mungkin perlu dilakukan dengan usaha yang maha gigih sedikit demi sedikit, selangkah demi selangkah, setakar demi setakar.
Maka dari itu. Pendidikan karakter sangat berperan dalam membentuk karakter seseorang karena dapat :
1. Meningkatkan kualitas intelektual, emosional, sosial, religius secara terpadu
2. Mampu membuat seseorang lebih mandiri, kreatif dan inovatif
3. Meningkatkan nilai moral agama dan moral kebangsaan
4. Meningkatnya kualitas penyelenggaran pengabdian pada masyarakat berbasis penelitian dan kebutuhan masyarakat.
2. Mampu membuat seseorang lebih mandiri, kreatif dan inovatif
3. Meningkatkan nilai moral agama dan moral kebangsaan
4. Meningkatnya kualitas penyelenggaran pengabdian pada masyarakat berbasis penelitian dan kebutuhan masyarakat.
Comments
Post a Comment